Jakarta, Sudah bukan hal yang baru jika perokok kerap
kali mengalami gangguan tenggorokan. Hal ini disebabkan karena selaput
lendir yang berfungsi sebagai sapu pembersih kuman tidak bekerja
maksimal.
Karena itulah bakteri pneumokokus mudah bersarang dan menyebabkan penyakit pneoumonia. Tetapi, penyakit ini lebih banyak diderita oleh mereka yang menginjak usia lanjut.
Menurut Prof. Dr. dr Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI, FACP, FINASIM seiring dengan usia yang semakin bertambah tentunya kekebalan semakin menurun. Hal ini menyebabkan para lansia (lanjut usia) menderita pneumonia.
"Di Indonesia itu biasanya keluarga besar kakek hingga cucu hidup serumah. Jika cucunya punya kuman streptokok pneumonia di tenggorokannya dengan mudah dia menularkan pada kakeknya," ujar Prof Samsu dalam acara media briefing Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI di RSCM Kencana, Jakarta, Rabu, (22/5/2013)
Karena itulah bakteri pneumokokus mudah bersarang dan menyebabkan penyakit pneoumonia. Tetapi, penyakit ini lebih banyak diderita oleh mereka yang menginjak usia lanjut.
Menurut Prof. Dr. dr Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI, FACP, FINASIM seiring dengan usia yang semakin bertambah tentunya kekebalan semakin menurun. Hal ini menyebabkan para lansia (lanjut usia) menderita pneumonia.
"Di Indonesia itu biasanya keluarga besar kakek hingga cucu hidup serumah. Jika cucunya punya kuman streptokok pneumonia di tenggorokannya dengan mudah dia menularkan pada kakeknya," ujar Prof Samsu dalam acara media briefing Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI di RSCM Kencana, Jakarta, Rabu, (22/5/2013)
Prof Samsu menjelaskan kakek yang belum diimunisasi
rentan tertular kuman ini dan sang kakek dapat menderita pneumonia.
Selain itu, jika terdapat komplikasi dengan influenza maka dapat
berakibat terjadinya penyakit seperti batuk, sianosis, dan sesak napas
yang berujung kematian pada mereka yang usianya diatas 80 tahun.
"Sekitar 52 persen pasien usia lanjut yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menderita pneumonia. Oleh sebab itu, tak hanya anak yang perlu diimunisasi tapi juga orang dewasa dan usia lanjut," kata Prof Samsu yang juga Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI.
Lebih lanjut, Prof Samsu mengatakan kasus pneumonia pada anak memang tinggi tetapi angka kematiannya rendah. Sedangkan, pneumonia pada lansia memiliki kasus dan angka kematian yang tinggi.
Nah, kurangnya kepedulian orang dewasa pada imunisasi membuat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI berupaya mengadakan sosialisasi imunisasi dewasa. Salah satu caranya melalui website interaktif tentang imunisasi pertama di Indonesia yaitu www.imunindo.com.
Prof Samsu mengharapkan dengan adanya website ini dapat menjadi sumber terpercaya mengenai imunisasi. Dan dengan sosialisasi ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kepedulian orang dewasa terhadap imunisasi.
"Sekitar 52 persen pasien usia lanjut yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menderita pneumonia. Oleh sebab itu, tak hanya anak yang perlu diimunisasi tapi juga orang dewasa dan usia lanjut," kata Prof Samsu yang juga Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI.
Lebih lanjut, Prof Samsu mengatakan kasus pneumonia pada anak memang tinggi tetapi angka kematiannya rendah. Sedangkan, pneumonia pada lansia memiliki kasus dan angka kematian yang tinggi.
Nah, kurangnya kepedulian orang dewasa pada imunisasi membuat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI berupaya mengadakan sosialisasi imunisasi dewasa. Salah satu caranya melalui website interaktif tentang imunisasi pertama di Indonesia yaitu www.imunindo.com.
Prof Samsu mengharapkan dengan adanya website ini dapat menjadi sumber terpercaya mengenai imunisasi. Dan dengan sosialisasi ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kepedulian orang dewasa terhadap imunisasi.
cr detik.com
0 comments:
Post a Comment